Saturday, January 3, 2015

Penipuan di SPBU

Hari ini ketika sedang berkunjung ke kota Bandung, saya mendapatkan pengalaman yang kurang mengenakkan ketika mengisi bahan bakar di SPBU. Biasanya saya termasuk orang yang jeli ketika mengisi bensin, karena sebelumnya pernah juga hampir tertipu ketika mengisi bensin di daerah Tangerang. Tapi mungkin karena agak capek setelah menyetir jauh, kewaspadaan dan reaksi saya jadi berkurang :)

 Ceritanya begini: saya sampai di kota Bandung sekitar pukul 12.00 siang lewat tol Purbaleunyi. Karena bensin sudah menipis, sayapun segera belok ke SPBU yang saya lihat. Ketika akan mengisi Pertamax, di depan saya ada sepeda motor yang sedang mengisi Pertamax juga. Setelah sepeda motor itu selesai, kemudian giliran mobil saya yang akan diisi. Ketika sedang proses pengisian, saya baru sadar bahwa di awal tadi saya tidak ditunjukkan oleh si petugas bahwa meterannya mulai dari nol. Saya jadi curiga. Apalagi saya lihat meterannya sudah jalan agak jauh walaupun pengisian baru saja mulai. Kemudian yang membuat saya tambah curiga, si petugas mengisi bensinnya dengan cara manual. Maksudnya, tanpa memasukkan atau memprogram jumlah uang ke mesin pom bensinnya. Jadi si petugas secara manual mengisi dan mempaskan jumlah uang di meteran mesin. Kebiasaan saya kalau mengisi bensin memang dengan menyebutkan jumlah uang pembelian, misalnya Rp. 200 ribu. Jadi saya membeli bensin sejumlah Rp. 200 ribu pas, untuk menghindari kecurangan uang kembalian yang kurang dari petugas. Normalnya, si petugas akan memasukkan atau memprogram nominal 200 ribu ke mesinnya, dan mesin akan mengeluarkan bensin sampai seharga tersebut. 

Kesimpulannya, setelah sepeda motor di depan saya tadi mengisi bensin, si petugas nakal tidak me-reset meteran mesin tapi langsung melanjutkan ke kendaraan saya. Ada dua orang petugas saat itu, yang satu pura-pura mengisi dan yang satunya mengajak ngobrol saya untuk mengalihkan perhatian. 

Pengalaman sebelumnya waktu hampir tertipu ketika mengisi bensin di daerah Tangerang sebagai berikut: waktu itu saya minta tangki bensin diisi penuh. Modusnya hampir sama, satu petugas pura-pura ngajak ngobrol dan satu lagi temannya mengisikan bensin. Setelah selesai, si petugas bertanya ke saya: "Ngisinya sepuluh liter aja pak ?". Saya bilang "Oh enggak, isi penuh". Dia kemudian ngakunya salah dengar, isi penuh jadi isi sepuluh. Terus dia mulai mengisikan bensin lagi (mesinnya sudah di-reset, jadi dari nol lagi) sekitar 30 liter. Terus bilang ke saya, "sudah penuh pak, tadi yang pertama 10 liter ditambah yang ini 30 liter jadinya 40 liter". Padahal yang pertama tadi dia hanya isi 1 liter (di meteran kelihatan 1,0 L dan sepintas memang mirip 10 L). Jadi total sebenarnya dia hanya isi 31 liter, bukan 40 liter. Karena saya sadar sedang ditipu, tutup tangki saya buka lagi, benar saja isinya belum penuh. Saya bilang "penuhin lagi sampai kelihatan bensinnya di leher tangki, ini belum penuh !". Setelah diisi lagi sampai penuh, kira-kira nambah 10 liter lagi terus saya bilang "ini kapasitas tangki saya maksimum 50 liter, tadi sebelum ngisi masih ada sisa sekitar 10 liter di tangki. Nggak mungkin bisa ngisi sampai 60 liter, pasti yang pertama tadi cuma 1 liter !". Akhirnya saya cuma bayar 41 liter, bukan 50 liter seperti yang dia klaim.

 Untuk menghindari penipuan di SPBU, tips dari saya :
1. Waspada lah ... waspada lah ...   :)
2. Jangan mengisi bensin di SPBU yang kurang meyakinkan (hehehe, ini sih relatif ya)
3. Cari SPBU yang menerima kartu kredit atau kartu debet. Logika saya (entah benar atau tidak), si petugas nakal lebih sulit untuk dapat untung kalau dia tidak terima uang cash

No comments: